Wednesday, January 8, 2014

POLITIK LUAR MASUK KE DALAM KAMPUS


Mungkin pembahasan ini akan di katakan sebagai topik yang hangat bagi orang awam, atau orang lain. Tapi tidak untuk para mahasiswa yang ada di seluruh Indonesia. Karena para mahasiswa sudah pernah merasa bahwa kampusnya sudah di masuki oleh orang luar.
Yang dimaksudkan politik luar disini adalah partai politik yang ingin memanfaatkan para mahasiswa untuk kepentingan keberhasilan partai mereka sendiri, bahkan ini tidak dilakukan hanya oleh suatu oknum dari partai tertentu bahkan mungkin juga dilakukan oleh semua kader partai politik.
Politik luar yang masuk ke kampus sebenarnya topik yang sudah lama dan hampir sudah dikatakan mendarah daging di kalangan para mahasiswa. Ada yang malah ikut, bahkan ada pula yang menentang atas perlakuan para politik luar terhadap para mahasiswa.
Partai politik yang masuk ke dalam kampus sudah ada sejak sebelum terjadinya masa orde baru, atau pada saat dimana lengsernya kepemimpinan Pak Soeharto sebagai presiden Republik Indonesia, yang dimana para mahasiswa menuntut perubahan sistem pemerintahan yang pada awalnya adalah sistem presidensil menjadi sistem demokrasi. Karena sistem presidensil adalah suatu system yang dimana presiden lah yang harus mengambil keputusan secara sepihak dan tidak dapat di ganggu gugat.
Lantas apa hubungannya dengan politik luar yang masuk ke dalam kampus?, ternyata di sela – sela aksi para aktivis mahasiswa ada yang membelakangi mereka, yaitu partai politik yang ingin menjatuhkan kepemimpin Pa Soeharto sendiri.
Pada dasarnya para mahasiswa harus bisa menjauhi dan menjaga jarak dari partai politik. Karena mahasiswa sebagai agent of change dan  mahasiswa harus bisa bersikap netral dan tidak perlu memihak suatu partai politik. Jika mahasiswa memihak suatu partai dimana peranan mahasiswa sebagai penyalur aspirasi masyarakat yang lemah? Apakah konflik ini bisa di lenyapkan dari negeri ini? Kembali lagi pada mahasiswanya, apakah dia tahu posisi dia sebagai seorang berpendidikan yang harus bisa mengubah Negara ini menjadi yang lebih baik.
Jadi, kita sebagai mahasiswa harus bisa memilih sendiri apa yang terbaik bagi diri kita, walaupun kita harus diiming-imingi materi oleh suatu parpol sebisa mungkin menolak karena kita hanya akan dimanfaatkan bagi oknum yang tidak bertanggung jawab dari salah satu parpol, dan tidak jarang jika kita mengikuti apa yang mereka katakan kita tidak mendapatkan apa-apa, dan lebih buruk lagi kita akan diberi idealisme mereka untuk memusuhi parpol yang lain yang seharusnya bagi seorang mahasiswa itu adalah hal yang sangat fatal, karena dapat merugikan bagi dirinya sendiri bahkan bagi kampus tempat dia menuntut ilmu.

Semoga kita bisa menjaga diri kita sendiri, keluarga kita, teman-teman kita dari kejahatan politik yang sudah menggila di Negara kita ini.

No comments:

Post a Comment