Mungkin
pembahasan ini akan di katakan sebagai topik yang hangat bagi orang awam, atau
orang lain. Tapi tidak untuk para mahasiswa yang ada di seluruh Indonesia.
Karena para mahasiswa sudah pernah merasa bahwa kampusnya sudah di masuki oleh
orang luar.
Yang
dimaksudkan politik luar disini adalah partai politik yang ingin memanfaatkan
para mahasiswa untuk kepentingan keberhasilan partai mereka sendiri, bahkan ini
tidak dilakukan hanya oleh suatu oknum dari partai tertentu bahkan mungkin juga
dilakukan oleh semua kader partai politik.
Politik
luar yang masuk ke kampus sebenarnya topik yang sudah lama dan hampir sudah
dikatakan mendarah daging di kalangan para mahasiswa. Ada yang malah ikut,
bahkan ada pula yang menentang atas perlakuan para politik luar terhadap para
mahasiswa.
Partai
politik yang masuk ke dalam kampus sudah ada sejak sebelum terjadinya masa orde
baru, atau pada saat dimana lengsernya kepemimpinan Pak Soeharto sebagai
presiden Republik Indonesia, yang dimana para mahasiswa menuntut perubahan
sistem pemerintahan yang pada awalnya adalah sistem presidensil menjadi sistem
demokrasi. Karena sistem presidensil adalah suatu system yang dimana presiden
lah yang harus mengambil keputusan secara sepihak dan tidak dapat di ganggu
gugat.
Lantas
apa hubungannya dengan politik luar yang masuk ke dalam kampus?, ternyata di
sela – sela aksi para aktivis mahasiswa ada yang membelakangi mereka, yaitu
partai politik yang ingin menjatuhkan kepemimpin Pa Soeharto sendiri.
Pada
dasarnya para mahasiswa harus bisa menjauhi dan menjaga jarak dari partai
politik. Karena mahasiswa sebagai agent
of change dan mahasiswa harus bisa
bersikap netral dan tidak perlu memihak suatu partai politik. Jika mahasiswa
memihak suatu partai dimana peranan mahasiswa sebagai penyalur aspirasi
masyarakat yang lemah? Apakah konflik ini bisa di lenyapkan dari negeri ini?
Kembali lagi pada mahasiswanya, apakah dia tahu posisi dia sebagai seorang
berpendidikan yang harus bisa mengubah Negara ini menjadi yang lebih baik.
Jadi,
kita sebagai mahasiswa harus bisa memilih sendiri apa yang terbaik bagi diri
kita, walaupun kita harus diiming-imingi materi oleh suatu parpol sebisa
mungkin menolak karena kita hanya akan dimanfaatkan bagi oknum yang tidak
bertanggung jawab dari salah satu parpol, dan tidak jarang jika kita mengikuti
apa yang mereka katakan kita tidak mendapatkan apa-apa, dan lebih buruk lagi
kita akan diberi idealisme mereka untuk memusuhi parpol yang lain yang
seharusnya bagi seorang mahasiswa itu adalah hal yang sangat fatal, karena
dapat merugikan bagi dirinya sendiri bahkan bagi kampus tempat dia menuntut
ilmu.
Semoga
kita bisa menjaga diri kita sendiri, keluarga kita, teman-teman kita dari
kejahatan politik yang sudah menggila di Negara kita ini.
No comments:
Post a Comment