Wednesday, January 8, 2014

POLITIK LUAR MASUK KE DALAM KAMPUS


Mungkin pembahasan ini akan di katakan sebagai topik yang hangat bagi orang awam, atau orang lain. Tapi tidak untuk para mahasiswa yang ada di seluruh Indonesia. Karena para mahasiswa sudah pernah merasa bahwa kampusnya sudah di masuki oleh orang luar.
Yang dimaksudkan politik luar disini adalah partai politik yang ingin memanfaatkan para mahasiswa untuk kepentingan keberhasilan partai mereka sendiri, bahkan ini tidak dilakukan hanya oleh suatu oknum dari partai tertentu bahkan mungkin juga dilakukan oleh semua kader partai politik.
Politik luar yang masuk ke kampus sebenarnya topik yang sudah lama dan hampir sudah dikatakan mendarah daging di kalangan para mahasiswa. Ada yang malah ikut, bahkan ada pula yang menentang atas perlakuan para politik luar terhadap para mahasiswa.
Partai politik yang masuk ke dalam kampus sudah ada sejak sebelum terjadinya masa orde baru, atau pada saat dimana lengsernya kepemimpinan Pak Soeharto sebagai presiden Republik Indonesia, yang dimana para mahasiswa menuntut perubahan sistem pemerintahan yang pada awalnya adalah sistem presidensil menjadi sistem demokrasi. Karena sistem presidensil adalah suatu system yang dimana presiden lah yang harus mengambil keputusan secara sepihak dan tidak dapat di ganggu gugat.
Lantas apa hubungannya dengan politik luar yang masuk ke dalam kampus?, ternyata di sela – sela aksi para aktivis mahasiswa ada yang membelakangi mereka, yaitu partai politik yang ingin menjatuhkan kepemimpin Pa Soeharto sendiri.
Pada dasarnya para mahasiswa harus bisa menjauhi dan menjaga jarak dari partai politik. Karena mahasiswa sebagai agent of change dan  mahasiswa harus bisa bersikap netral dan tidak perlu memihak suatu partai politik. Jika mahasiswa memihak suatu partai dimana peranan mahasiswa sebagai penyalur aspirasi masyarakat yang lemah? Apakah konflik ini bisa di lenyapkan dari negeri ini? Kembali lagi pada mahasiswanya, apakah dia tahu posisi dia sebagai seorang berpendidikan yang harus bisa mengubah Negara ini menjadi yang lebih baik.
Jadi, kita sebagai mahasiswa harus bisa memilih sendiri apa yang terbaik bagi diri kita, walaupun kita harus diiming-imingi materi oleh suatu parpol sebisa mungkin menolak karena kita hanya akan dimanfaatkan bagi oknum yang tidak bertanggung jawab dari salah satu parpol, dan tidak jarang jika kita mengikuti apa yang mereka katakan kita tidak mendapatkan apa-apa, dan lebih buruk lagi kita akan diberi idealisme mereka untuk memusuhi parpol yang lain yang seharusnya bagi seorang mahasiswa itu adalah hal yang sangat fatal, karena dapat merugikan bagi dirinya sendiri bahkan bagi kampus tempat dia menuntut ilmu.

Semoga kita bisa menjaga diri kita sendiri, keluarga kita, teman-teman kita dari kejahatan politik yang sudah menggila di Negara kita ini.

Tuesday, January 7, 2014

MANAJEMEN ORGANISASI DALAM PERSFEKTIF ISLAM



1.1.        Organisasi Dalam Persfektif Islam

(إن الله يحب الذين يقاتلون في سبيله صفا كأنهم بنيان مرصوص)
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS Ash Shaff :4)
Ketika kita membuka kembali ayat-ayat yang terukir indah dalam surat Ash Shaff ini, akan banyak sekali kandungan tentang manfaat serta konsep-konsep dalam berorganisasi, bekerja dalam sebuah barisan yang teratur dan kokoh. Salah satu surat Madaniyah ini mengupas secara rinci tentang konsep berjamaah di dalam Islam. Hal ini memang sangat ditekankan oleh Rasulullah SAW pada masa berdakwah di Madinah, saat surat ini diturunkan. Dimana, pengokohan organisasi dan kejamaahan adalah fokus utama dakwah Rasulullah SAW di Madinah, berbeda dengan fokus dakwah Rasulullah SAW ketika di Mekkah yang fokus pada pengokohan aqidah dan ruhiyah ummat Islam masa itu. Dalam surat ini, terdapat lima konsep besar yang harus ada untuk mewujudkan organisasi yang kokoh.Yaitu, kesesuaian konsep dan pelaksanaan dalam organisasi, soliditas tim, ketepatan mengukur dan mengetahui kekuatan dan tantangan, konsep kesungguhan dalam bekerja dan berjuang, serta memiliki kader yang militan (kader yang solid).
Pertama, untuk mewujudkan organisasi yang kokoh diperlukan adanya kesesuaian konsep (perkataan) dan pelaksanaan (at tawafuq bainal qouli wal amal). Hal ini tercantum dalam ayat 1 – 3. Dijelaskan dalam ayat ini, bahwa seruan-seruan ini hanya ditujukan untuk orang-orang beriman dan tidak untuk semua orang. Artinya bahwa, sebagai orang beriman harus memahami dan melaksanakan hal tersebut. Selain itu, yang diseru di sini adalah orang-orang beriman bukan hanya satu orang beriman.dan di sinilah pesan konsep kejamaahannya (keorganisasiannya). Kesesuaian antara konsep (perkataan) dan pelaksanaan artinya tidak hanya lihai merumuskan ide yang tidak diiringi dengan amal nyata. Justru keduanya harus berjalan dengan sinergi antara konsep dan pelaksanaan. Organisasi itu harus mempunyai konsep cara bekerja. Bukan hanya sekedar mempunyai kemampuan bekerja tetapi juga menguasai cara bekerja. Penguasaan cara bekerja akan memudahkan bagaimana mencapai tujuan berkerja.
Kedua, dalam ayat keempat surat ini disebutkan bahwa Allah SWT menyukai mukmin yang berjuang dalam sebuah bangunan yang kokoh. Ciri dari bangunan yang kokoh adalah seluruh komponen di dalamnya saling menguatkan satu dengan yang lain. Dapat dirinci, bahwa soliditas organisasi memiliki tiga ciri, yaitu: masing-masing komponen didalamnya bisa menguatkan satu dengan yang lain, bersinergi dalam bekerja serta memiliki program yang jelas, termasuk pembagian pelaksanaan program (pembagian potensi dan pemanfaatan kemampuan). Dalam hal ini, diperlukan adanya ketepatan di dalam penempatan orang. Siapa yang harus jadi tiang, jendela, atap, dsb.
Ketiga, dalam ayat 5 – 9 dijelaskan tentang tantangan yang dihadapi oleh para nabi dan rasul. Dari ayat ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa perlunya untuk mengukur tantangan-tantangan yang akan dihadapi dalam kerja-kerja organisasi. Jika kita mengetahui ukuran tantangan itu, maka kita bisa membuat program yang bisa mengatasi tantangan tersebut. Kegagalan dalam mengukur tantangan yang akan dihadapi, akan mengakibatkan ketidakjelasan merumuskan tahap-tahap pelaksanaan amal sehingga bisa terjebak dalam suatu amal yang bersifat asal-asalan. Tantangan yang perlu diukur adalah semua tantangan baik dari dalam maupun luar organisasi. Pada ayat 9, dijelaskan bahwa visi kerosulan-lah yang bisa digunakan untuk mengeliminir tantangan-tantangan tersebut.
Keempat, dijelaskan bahwa untuk membangun sebuah organisasi yang kokoh diperlukan adanya sebuah konsep perjuangan organisasi. Dan sebuah konsep perjuangan itu hendaknya sebuah konsep yang mengandung motivasi sert makna optimisme yang jauh dari konsep perjuangan yang ‘menakutkan’ (tidak realistis dan membuat komponen di dalamnya ragu dapat melaksanakannya atau tidak). Hal ini dapat dilihat pada ayat 10 -13 surat ini, yang menjelaskan indahnya sebuah konsep berjuang besungguh-sungguh di jalan-Nya.
Kelima, dalam ayat 14 surat ini, dijelaskan bahwa keberhasilan suatu perjuangan dalam organisasi juga ditentukan dengan ada tidaknya kader-kader militan di dalamnya. Militan ini terkait dengan makna komitmen, konsistensi, keseimbangan (tawazunitas), ketaatan serta kecintaan. Karena memang amal yang baik dari seorang kader organisasi tidak akan bisa terwujud tanpa lima hal di atas. Dan dengan memiliki kader yang militan, amal-amal terbaik akan dihasilkan dalam organisasi.
Di dalam organisasi juga diperlukan adanya ruuh (semangat) organisasi. Dan ruuh organisasi ditentukan oleh sistem yang ada dalam organisasi, kualitas sang pemimpin, sejauh mana organisasa mempunyai semangat kompetisi dengan yang lain serta sejauh mana memadukan semangat dan ilmu yang dimiliki.
1.2.        Manajemen Dalam Islam

1.    Pengertian manajemen, Manajemen menjadi sangat penting artinya dari segala aspek kehidupan. Karena itu manajemen menjadi icon yang urgen baik secara individual maupun secara kelompok. Para ilmuan bermacam-macam dalam mendefinisikan manajemen walaupun esensinya bermuara para satu titik temu. Pengertian manajemen yang paling sederhana “adalah seni memperoleh hasil melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang lain.” Menurut John D Millet, “manajemen ialah suatu proses pengarahan & pemberian fasilitas kerja kepada orang-orang yang telah diorganisasi dalam kelompok-kelompok formal yang mencapai tujuan yang diharapkan.” James F. Stoner, berpendapat bahwa “manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan para anggota dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.” Menurut George R. Terry bahwa “manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan orang lain.”

Dari beberapa definisi tersebut bisa dipetakan kepada tiga hal, yaitu; Pertama, manajemen sebagai ilmu pengetahuan bahwa manajemen memerlukan ilmu pengetahuan. Kedua, manajemen sebagai seni dimana manajer harus memiliki seni atau keterampilan memanej. Ketiga, manajemen sebagai profesi, bahwa manajer yang profesiaonal yang bisa memanej secara efektif dan efesien.
Dalam konteks Islam manajemen disebut juga dengan (سياسة- إدارة – تدبير) yang bersal dari lafadz (ساس – أدار – دبر). Menurut S. Mahmud Al-Hawary manajemen (Al-Idarah) ialah;
االإدارة هي معرفة إلى أين تذهب ومعرفة المشاكل التي تجنبها ومعرفة القوي والعوامل التي تنعرض لها معرفة كيفية التصرف لك ولبا خرتك والطاقم الباحرة وبكفاءة وبدون ضياع في مرحلة الذهاب إلى هناك.
Artinya: manajemen adalah mengetahui kemana yang dituju, kesukaran apa yang harus dihindari, kekuatan-kekuatan apa yang dijalankan, dan bagaimana mengemudikan kapal anda serta anggota dengan sebaik-baiknya tanpa pemborosan waktu dalam proses mengerjakannya.
Dari ta’rif di atas memberi gambaran bahwa manajemen merupakan kegiatan, proses dan prosedur tertentu untuk mencapai tujuan akhir secara maksimal dengan bekerja sama sesuai jobnya masing-masing. Maka kebersamaan dan tujuan akhirlah yang menjadi fokus utama.

2.    Sarana Manajemen, Untuk mencapai tujuan manajemen tidak hanya terfokus kepada manusia sebagai manajer dan anggota pelaksana lain sebagaimana definisi manajemen. Namun disamping itu juga memerlukan sarana-sarana yang lain yang erat hubungannya dengan pencapaian tujuan. Sehingga sarana-sarana manajemen menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan antara satu sarana dengan sarana lainnya. Adapun sarana-sarana itu meliputi; “Men, Money, Material, Methods dan Markets. Kesemuanya itu disebut sumber daya.” Dari lima sarana tersebut atau disebut dengan 5 M saling terkait. Hal ini menunjukkan betapa urgennya adanya 5 M tersebut bisa berjalan secara integral.

Men (manusia) sebagai sumber daya utama yang mengatur dan menggerakkan segala aktifitas. Money (uang) merupakan sarana yang selalu mengiringi segala aktifitas seseorang. Material (materi) atau bahan-bahan merupakan sarana manajemen yang bisa merespons terhadap perkembangan zaman. Methods, (metode) sebagai sarana manajemen dalam upaya efesiensi dan tepat guna dalam pencapaian tujuan. Dan yang terakhir Markets (pasar) bagaiamana hasil dari organisasi tersebut benar-benar bermanfaat dan dibutuhkan oleh masyarakat.

3.    Fungsi-Fungsi Manajemen, Manajemen memiliki beberapa fungsi yang terkait dengan pencapaian tujuan. Para ilmuan memiliki beragam pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen atau juga disebut dengan unsur-unsur manajemen. Menurut Louis A. Allen dalam bukunya Management and Organization menegemukakan tentang element of Management terdiri dari; “Planning, (perencanaan), Organization (pengorganisasian), Coordination (Koordinasi), Motivating (motivasi), Controling (pengawasan) atau disingkat dengan POCMC. Kemudian menurut George R. Terry “Planning, Organizing, Actuating, Controling, atau disingkat dengan POAC. Sedangkan menurut James A.F. Stoner bahwa fungsi manajemen meliputi, “Planning, Organizing, Leading, Controling” atau disingkat dengan POLC. Dari beberapa unsur/ fungsi manajemen akan mengantarkan kepada tujuan yang diharapkan oleh suatu institusi/ organisasi tertentu.

Dalam konteks Islam manajemen memiliki unsur-unsur yang tidak jauh berbeda dengan konsep manajemen secara umum. Hal ini telah tertuang dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai falsafah hidup umat Islam. Unsur-unsur tersebut diantaranya; Pertama (التخطيط) atau Planning; yaitu perencanaan/ gambaran dari sesuatu kegiatan yang akan datang dengan waktu, metode tertentu.

Sebagaimana Nabi telah bersabda: (إن الله يحب إذا عمل أحدكم العمل أن يتقنه)
Artinya: Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan sesuatu pekerjaan , dilakukan secara itqan (tepat, tearah, jelas, tuntas. (HR. Thabrani).

Dalam Al-Qur’an Allah berfirman, (فإذافرغت فانصب وإلى ربك فارغب)
Artinya: Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap. (Al-Insyirah; 7-8)
Setiap apa yang diperbuat oleh manusia maka ia harus mempertanggung jawabkannya. Agama mengajarkan umatnya untuk membuaat perencanaan yang matang dan itqan, karena setiap pekerjaan akan menimbulkan sebab akibat. Adanya perencanaan yang baik akan menimbulkan hasil yang baik juga sehingga akan disenangi oleh Allah. Tentunya penilaian yang paling utama hanya penilaian yang datangnya dari Allah SWT. Kedua, (التنظيم) atau Organization; merupakan wadah tetang fungsi setiap orang , hubungan kerja baik secara vertikal atau horizontal.

Dalam surat Ali Imran Allah berfirman :
(واعتصموابحبل الله جميعا ولاتفرقواواذكروا نعمت الله عليكم إذكنتم أعداء…)
Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan… (Ali Imran; 103)
Ayat di atas menunjukkan bahwa organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang bisa diorganisir dengan baik. Maka hendaknya bersatu-padulah dalam bekerja dan memegang kometmen untuk menggapai cita-cita dalam satu payung organisasi dimaksud.

Allah berfirman; ( لايكلف الله نفسا إلا وسعهالهاماكسبت وعليها مااكتسبت…)
Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Al-Baqarah; 286)
Kinerja bersama dalam organisasi disesuai dengan kemampuan yang dimiliki olah masing-masing individu. Menyatukan langkah yang berbeda-beda tersebut perlu ketelatenan mengorganisir sehingga bisa berkompetitif dalam berkarya. Disamping ayat di atas, Sayyidina Ali bin Abi Thalibmembuat statemen yang terkenal yaitu; (الحق بلا نظام يغلبه الباطل بنظام)
Artinya: Kebenaran yang tidak terorganisasi dengan rapi, dapat dikalahkan oleh kebatilan yang diorganisasi dengan baik.
Statemen Sayyidina Ali merupakan pernyataan yang realistis untuk dijadikan rujukan umat Islam. Hancurnya suatu institusi yang terjadi saat ini karena belum berjalanannya ranah organisasi dengan menggunakan manajemen yang benar secara maksimal. Ketiga, (التنسيق) atau Coordination, upaya untuk mencapai hasil yang baik dengan seimbang, termasuk diantara langkah-langkah bersama untuk mengaplikasikan planning dengan mengharapkan tujuan yang diidamkan.
Allah berfirman; (يأيهاالذين أمنواادخلوا فى السلم كافة ولا تتبعوا خطوات الشيطان إنه لكم عدو مبين)
Artinya; Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah setan, karena setan itu musuhmu yang nyata. (Al-Baqarah; 208)
Apabila manusia ingin mendapat predikat iman maka secara totalitas harus melebur dengan peraturan Islam. Iman bila diumpamakan dengan manusia yang ideal dan Islam sebagai planning dan aturan-aturan yang mengikat bagi manusia, maka tercapainya tujuan yang mulia, memerlukan adanya kordinasi yang baik dan efektif sehingga akan mencapai kepada tujuan ideal. Cobaan dan kendala merupakan keniscayaan, namun dengan manusia tenggelam dalam lautan Islam (kedamaian, kerjasama dan hal-hal baik lainnya) akan terlepas dari kendala-kendala yang siap mengancam. Keempat, (الرقابة) atau Controling , pengamatan dan penelitian terhadap jalannya planning. Dalam pandangan Islam menjadi syarat mutlak bagi pimpinan untuk lebih baik dari anggotanya, sehingga kontrol yang ia lakukan akan efektif.


Allah berfirman ; (يأيهاالذين أمنوالم تقولون مالاتفعلون)
Artinya; Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (Q.S. Ash-Shoff; 1)
Dalam surat At-Tahrim Allah berfirman ; (يأيهاالذين أمنواقواانفسكم وأهليكم نارا..)
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (Q.S. At. Tahrim; 6)
Menjaga keselamatan dan kesuksesan institusi merupakan tugas utama manajer, baik organisasi keluarga maupun organisasi secara universal. Bagaimana manajer bisa mengontrol orang lain sementara dirinya masih belum terkontrol. Dengan demikian seorang manajer orang terbaik dan harus mengontrol seluruh anggotanya dengan baik. Dalam ayat yang lain Allah menjelaskan bahwa kontrol yang utama ialah dari Allah SWT.
(ألم تر أن الله يعلم مافى السموات وما فى الأرض…)
Artinya: Tidaklah kamu perhatikan bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi… (Al-Mujadalah; 7)
Dalam konteks ayat ini sebenarnya sangat cukup sebagai konsep kontrol yang sangat efektif untuk diaplikasikan. Memahami dan membumikan konteks ayat ini menjadi hal yang sangat urgen. Para pelaksana institusi akan melaksanakan tugasnya dengan konsisten sesuai dengan sesuatu yang diembannya, bahkan lebih-lebih meningkatkan spirit lagi karena mereka menganggap bahwa setiap tugas pertanggung jawaban yang paling utama adalah kepada Sang Khaliq yang mengetahui segala yang diperbuat oleh makhluk-Nya. Kelima, (ترغيب) atau Motivation, menggerakan kinerja semaksimal mungkin dengan hati sukarela. Masalah yang berhubungan dengan motivasi Allah telah berfirman :
(وأن ليس للإنسان إلا ما سعى)
Artinya: Dan bahwasanya mausia tiada memperoleh selain dari apa yang telah diusahakannya. (Q.S. An-Najm; 39)
Dalam ayat yang lain Allah berfirman:
(إن الله لايغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم)
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengobah sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Q.S. Ar-Ra’du; 11)
Dari dua ayat tersebut di atas berimplikasi adanya motivasi untuk selalu berusaha dan merobah keadaan. Dengan adanya usaha dan adanya upaya merobah keadaan ke rarah yang lebih baik akan mengantarkan kepada tujuan dan kesuksesan yang nyata. Dalam sebuah kata hikmah disebutkan (من جد وجد) Artinya: Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti mendapatkan.
Disamping itu Allah berfirman;
(أدعوني أستجب لكم)

Artinya; Mintalah kamu semua kepada-Ku pasti akan Aku kabulkan padamu. (Q.S.) 
TUGAS KIMIA 2013

ASAM BASA
1.      Hasil Ionisasi dari senyawa – senyawa berikut :
a.       HCl → H+ + Cl- 
b.      H2SO4→ 2H+ + SO4-2
c.       NaOH → Na+ + OH-
d.      Ba(OH)2 → Ba+2  +  2 OH-
2.      larutan H+ = 0,05M
Konsentrasi ion OH+ :
= jumlah OH- x M H+
= 1 x 0,05
= 0,05 M
3.      HCl dan HNO3 adalah asam Bronsted-Lowry disebabkan kedua spesies ini mampu memberikan ion H+ (proton H+) kepada air dengan reaksi sebagai berikut:
HCl(aq) + H2O(l) -> H3O+(aq) + Cl-(aq)
HNO3(aq) + H2O ->H3O+(aq) + NO3-(aq)
NH3 dan ion OH- adalah basa menurut Bronsted-Lowry disebabkan kedua spesies ini adalah aseptor proton. NH3 dapat bereaksi dengan air untuk membentuk NH4+ dan OH- dapat bereaksi dengan H+ membentuk air.
NH3(g) + H2O(l) -> NH4+(aq) + OH-(aq)
OH-(aq) + H+(aq) -> H2O(l)
Salah satu keungulan teori asam-basa Bronsted-Lowry adalah konsep ini bisa menjelaskan mengenai sifat asam basa reaksi yang reversible. Contoh jenis reaksi ini adalah reaksi disosiasi asam lemah CH3COOH.
CH3COOH(aq) + H2O H3O+(aq) + CH3COO-(aq)
4.      HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)
[H+] = [HCl] = 0.01 = 10-2 M
pH = - log 10-2 = 2


5.      Hasil Pengujian Zat – zat
Bahan yang diuji
Perubahan lakmus merah
Perubahan lakmus biru
Sifat larutan yang diuji
Cuka
Tidak Ada Perubahan
Menjadi Merah
Asam
Sari buah
Tidak Ada Perubahan
Menjadi Merah
Asam
Air sabun
Menjadi Biru
Tidak Ada Perubahan
Basa
Air kapur
Menjadi Biru
Tidak Ada Perubahan
Basa
Air suling
Tidak Ada Perubahan
Tidak Ada Perubahan
Netral

KIMIA ORGANIK
1.      Yang dimaksud dengan tangan suatu atom dalam senyawa organik adalah banyaknya jumlah muatan yang dimiliki suatu atom,
a.       Hidrogen : 1
b.      Karbon     : 4
c.       Klor           : 5
d.      Belerang   : 7
2.                   H    H
       H – C – C – H                   CH3 - CH3                  `                      
             H    H
3.       
4.      Reaksi adisi ialah,  jika senyawa karbon memiliki ikatan rangkap dua (alkena) atau rangkap tiga (alkuna) dan pada atom-atom karbon tersebut berkurang ikatan rangkapnya, kemudian digantikan dengan gugus fungsi (atom atau molekul). Sedangkan Reaksi eliminasi merupakan reaksi kebalikan dari reaksi adisi. Reaksi eliminasi melibatkan pelepasan atom atau gugus atom dari sebuah molekul membentuk molekul baru. Contoh reaksi eliminasi adalah eliminasi etil klorida menghasilkan etana dan asam klorida.

Contoh reaksi Adisi : reaksi antara 1-propena dengan asam bromida menghasilkan 2-bromopropana
Contoh reaksi eliminasi :
C2H5Cl(aq) → C2H4(aq) + HCl(aq)
5.      Nama senyawa :
a.       CH3 – CH – CH = CH – C = CH2  : dimetil-heksana
                C2H5                  CH3
b.      CH3 – CH2 – CH­2 – CH2 – OH      : propanol
c.       C3H7 – O – C2H5                                                     : metoxi propanol
d.      CH3 – CH2 – CH2 – CO – CH3             :
e.       CH3 – CH2 – COOH                      :

6.      Struktur Molekul Senyawa :

a.               CH3
H3C – C – CH – CH3
               CH3

b.               CH3
CH3 - CH2 – CH32 – CH4 – CH52 – CH62 – CH3
    CH2
    CH3

c.     H3C – HO – F – F
CH3     CH3   F

d.    H3C – CH3 – OH – CH3
e.          O
   //
CH3 — CH2 — C — O — CH2 — CH3
7.   a. Alkana : Oksidasi, Halogenasi, Sulfonasi, Nitrasi, Pirolisis.
      b. Alkena : Halogenasi, Adisi, Hidrasi
     c. Alkuna : adisi, polimerisasi, substitusi, dan pirolisis
8. 


POLIMER
1.  Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan didinginkan akan mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali, sedangkan polimer termosetting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas. Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga tidak dapat dibentuk ulang kembali.
2.  a. Polietilen    : adisi              c. Polivinilklorida : adisi
b. Nilon : kondensasi             d. Dacron : kondensasi
3. Perbedaan antara polimerisasi adisi dan kondensasi adalah bahwa pada polimerisasi kondensasi terjadi pelepasan molekul kecil seperti H2O dan NH3, sedangkan pada polimerisasi adisi tidak terjadi pelepasan molekul.
ENERGI ALTERNATIF
1.  Kebutuhan energi alternatif sangatlah dibutuhkan oleh Indonesia dikarenakan Indonesia sudah mulai kekurangan sumber energi dan semakin tingginya harga bahan bakar, maka dari itu dibutuhkannya energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar biasanya.
2.  Perbedaan utama antara biodiesel, bioetanol, biogas, dan biobriket adalah berasal dari senyawa pereaksinya, contohnya seperti biodiesel yang berasal dari minyak nabati, sedangkan, bioetanol berasal dari glukosa dalam makanan.
3. Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang menimbulkan terjadinya reaksi redoks yang tidak spontan dengan adanya energi listrik dari luar. Sel elektrolisis memanfaatkan energi listrik untuk menjalankan reaksi non spontan (ΔG > 0) lingkungan melakukan kerja terhadap sistem. Contohnya adalah elektrolisis lelehan NaCl dengan electrode platina. Contoh lainnya adalah pada sel Daniell jika diterapkan beda potensial listrik dari luar yang besarnya melebihi potensial sel Daniell.
4.    Prinsip kerja sistem MFC adalah bakteri pada bejana anoda mentransfer elektron dari donor elektron ke elektroda anoda. Bakteri yang hidup pada bejana anoda mengkonversi substrat seperti glukosa, asetat dan juga limbah cair menjadi CO2, proton dan elektron. Bejana anoda berada dalam kondisi anaerobik dan bakteri harus mengubah penerima elektron alaminya menjadi penerima elektron insoluble seperti anoda. Penerimaan elektron ke anoda berlangsung melalui kontak langsung, kabel-kabel nano (nanowires) atau pengangkut elektron yang dapat larut. Selama produksi elektron, proton juga diproduksi dalam jumlah banyak. Proton ini bermigrasi melalui cation exchange membrane (CEM) ke bejana katoda. Elektron mengalir dari anoda melalui hambatan luar ke katoda tempat bereaksinya penerima elektron (oksigen) dengan proton.

5.    a. Liquefaction (liquifaksi) adalah, penambahan air pada cairan untuk mengatur kadar pH agar sesuai dengan kondisi enzim.
b. Saccharification (sakarifikasi) adalah, proses dimana terjadinya pemecahan gula kompleks menjadi gula sederhana.
c. Fermentation (fermentasi) adalah, tepung telah sampai pada titik telah berubah menjadi gula sederhana (glukosa dan sebagian fruktosa) dimana proses selanjutnya melibatkan penambahan enzim yang diletakkan pada ragi (yeast) agar dapat bekerja pada suhu optimum. Yang mana menghasilkan etanol dan CO2
d. Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF) atau yang biasa disebut distilasi adalah, proses yang dilakukan untuk memisahkan etanol dan klorofom.








KOLOID
1.       Perbedaan larutan sejati, suspensi dan koloid
Larutan sejati
Suspensi
Koloid
Ex : Larutan gula dalam air
Ex : Campuran susu dalam air
Ex : Campuran tepung terigu dengan air
1. Homogen



2. Partikelnya kurang dari 1 nm

3. Satu fase
4. Stabil
5. tidak dapat disaring
1. Secara kasat mata homogen, tapi jika dilihat dengan mikroskop terlihat heterogen.
2. Partikelnya berdimensi 1 nm – 100 nm
3. Dua fase
4. Pada umumnya stabil
5. tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra
1. Heterogen



2. Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih dari 100 nm
3. Dua fase
4. Tidak stabil
5. dapat disaring
2.         a. Busa                        : zat terdispersi
            b. Buih            : zat terdispersi
            c. Awan           : zat pendispersi
            d. Mentega     : zat medium pendispersi
            e. Ice Cream   : zat terdispersi
            d. Yoghurt      : zat terdispersi
BIOKIMIA DAN KIMIA MAKHLUK HIDUP
1. Kegunaan Biokimia dalam pertanian contohnya penggunaan pestisida, pengendalian hama secara biological control.
KIMIA PERTANIAN DAN BAHAN PANGAN
1. Bioinsektisida adalah pestisida berbahan alami tanpa menggunakan zat-zat kimia berbahaya yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. bioinsektisida digunakan sebagai racun pada tanaman yang terkena hama serangga.
2. Dampak penggunaan pupuk dan pestisida terhadap pertanian dan lingkungan
a.       Hama menjadi kebal (resisten)
b.      Peledakan hama baru (resurjensi)
c.       Penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen
d.      Terbunuhnya musuh alami
e.       Pencemaran lingkungan oleh residu bahan kimia
f.        Kecelakaan bagi pengguna
g.       Keracunan dan kematian pada manusia
h.      Keracunan dan kematian pada ternak dan hewan piaraan
i.         Keracunan dan kematian pada satwa liar
j.         Keracunan dan kematian pada ikan dan biota air lainnya
k.       Keracunan dan kematian pada biota tanah
l.         Keracunan dan kematian pada tanaman
m.    Keracunan dan kematian pada musuh alami OPT
n.      Terjadinya resistensi, resurjensi dan perubahan status OPT
o.      Residu pestisida yang berdampak negatif terhadap konsumen.
p.      Terhambatnya perdagangan hasil pertanian

3.   Bahan pangan organik adalah sebuah industri yang mengatur dirinya sendiri dengan pemerintah yang mengawasi di beberapa negara. Saat ini, beberapa negara mengharuskan produsen bahan pangan yang ingin menjual produknya dengan label "organik" harus mendapatkan sertifikasi khusus yang mengatur tata cara produksi mereka berdasarkan definisi standar pemerintah.